Kiranya Natal tahun ini bukan lagi sekadar perayaan dan tambahan kesibukan, tetapi lebih dari pada itu: menjadi tekad tiap hari untuk menjadi pembawa misi pendamaian TUHAN terhadap hidupku dan mereka yang tinggal dalam kegelapan.
Tentang kedatangan-Nya, Kristus menyatakan dengan tegas,
"Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku,
jangan tinggal di dalam kegelapan."
(Yohanes 12:46).
Jadi jika kita masih tinggal dalam kegelapan, maka hanya ada dua kemungkinan:
Dia berbohong
atau
kita belum percaya* kepada-Nya.
Selamat merenungkan makna Natal yang selama ini Anda hidupi.
Dengan kasih dan doa,
PMK Melisia Christi
* "Percaya" yang Alkitab maksudkan bukan sekadar persetujuan pemikiran. Dalam Yakobus 2:19 dikatakan bahwa setan-setanpun percaya pada Allah dan gemetar karenanya. Ironisnya, banyak orang yang (merasa) percaya pada Allah tetapi sama sekali tidak pernah gemetar karenanya. "Takut Allah Allah" tidak ada lagi dalam kamus hidup mereka. "Percaya" macam ini bukan percaya yang menyelamatkan. "Percaya" yang Alkitab maksudkan adalah percaya yang mempercayakan diri seutuhnya kepada Allah: yaitu menempatkan Kristus sebagai prioritas pertama dan terutama dalam hidup dan mati.
No comments:
Post a Comment