20 May 2011

Paskah 2011

Dear all...

Setelah hampir setahun blog PMK Melisia Christi "berhibernasi" kini kami muncul lagi dengan semangat dan harapan yang baru. Artikel pertama ini merupakan liputan Paskah 2011 PMK Melisia Christi yang diadakan pada hari Sabtu, 8 Mei 2011 yang lalu, bertempat di Panti Wreda GKJ Gondokusuman, Yogyakarta. Kami sangat berterima kasih kepada Bu Rita selaku penanggungjawab Panti Wreda tersebut, yang sangat terbuka, membantu, dan bahkan rela "direpotin" oleh teman-teman yang ada. Bu Rita sudah bertahun-tahun sendirian mengurus dan mengelola panti ini dengan penuh kasih dan perhatian. Meski beliau tidak mengkhotbahkannya, melalui hidupnya terpancar keteladanan KRISTUS yang mau berkorban untuk mereka yang terbuang dan tak terperhatikan. Semangat KRISTUS inilah yang ingin kami latih dan miliki bersama, yaitu memberikan perhatian kepada mereka yang tersisih dan terabaikan. Itulah sebabnya acara Paskah tahun ini kami kemas jauh dari suasana perayaan. Kami tidak ingin menjadikan oma-oma di sana menjadi obyek paskah, namun sebaliknya: melatih diri kami untuk jadi obyek paskahnya, yaitu dengan belajar memberikan setidaknya sejam dalam seminggu untuk (minimal) selama 2 bulan ke depan. Untuk itu dibentuk 9 kelompok peserta ( termasuk pengurus dan aktivis) di mana setiap kelompok "mengadopsi" satu oma yang tinggal di sana. Total saat ini ada 10 oma yang tinggal di sana (8 oma di antaranya tidak menikah). Kiranya proyek Paskah 2011 ini dapat melatih dan membentuk kami untuk semakin meneladani kasih KRISTUS yang nyata dalam tindakan dan perkataan-Nya.

Berikut foto-foto selama acaranya. Acara peringatannya kami batasi hanya 30 menit untuk perkenalan, puji-pujian, dan renungan (yang dipimpin oleh Pdt. Yusuf Langke). Sisanya yang 60 menit setiap kelompok langsung bergabung dengan oma masing-masing. Oya, seminggu sebelum acara ini, setiap kelompok sudah melakukan kunjungan sehingga suasana pada acara sharing dengan oma-oma tersebut tidak terlalu kaku. Setelah acara selesai, seperti biasa, peserta mampir ke warung untuk makan-makan dan foto-foto bersama hehehe....


Doakan agar selama 2 bulan ke depan, setiap kelompok dapat dengan setia dan rindu belajar berbagi dengan oma-oma tersebut. Kebutuhan terbesar oma-oma tersebut adalah didengar dan ditemani. Kehadiran kita sekalian, meskipun hanya sebentar, sangat berharga dan menyejukkan hati mereka. Yang jelas, mereka sama sekali tidak dapat memberikan apa-apa untuk peserta kecuali ucapan syukur kepada TUHAN dan doa. Kiranya nama TUHAN kian dimuliakan!


Berikut kesan-kesan dan pesan panitia dan peserta:

Yordan: "Unforgetable moment, i think it's a really service.. we learn to humble, learn to selfless, learn to loving the others. Sedikit bagi Qt, namun brarti besar bagi mereka."
Pesan: semoga moment ini gak cm brlangsung hri itu saja, nmun mjdi awal yg baik untk Qt blajar melayani, mengasihi, dan brbagi. Awal yg baik untk Tuhan menyentuh hati Qt. Awal yg baik untuk Qt blajar mensyukri ats apa yg Qt miliki saat ini. Awal yg baik untk membuat smuanya jd lebih baik lagi.

Onky: "Banyak belajar dari sikap rendah hati dan menerima hidup mereka apa adanya. Dengan tetap bersyukur, belajar pengorbanan dari Ibu Rita."

Tina: "Kaget, ternyata antusias dari teman-teman untuk merelakan dirinya, repot-repot ke panti buat datang ke oma-oma itu gedhe banget. Dan ternyata oma-omanya juga senang banget kita bisa dateng gitu."

Yeremia: "Kebahagiaan, tangis, dan tawa, serta senyum lugu simbah-simbah itu, menyiratkan suatu memori indah yg telah kita lukiskan di hati mereka. Apapun itu pasti berarti. Hope, sepenggal puzzle tentang kasih ini, dapat lengkap suatu saat nanti, dan menjadi suatu maha karya tak ternilai nanti. Seiring dengan itu hidup kita pun jadi lebih bermakna dengan kasih yang terus melimpah. Tuhan memberkati."

Melly: "Menyenangkan karena bisa menghibur nenek-nenek di sana, bisa belajar meluangkan waktu buat berbagi kasih untuk sesama. Baru tiga kali sih ke panti jompo, tapi setiap kali ke sana selalu ada kenangan yang tidak terlupakan."

Samuel: "Puji Tuhan! Senang bisa berbagi sukacita dengan orang tua di sana. Mereka menunjukkan pada kita di mana pun dan bagaimanapun keadaan mereka, mereka tetap bersyukur dan bersuka cita. God bless you."

Irva: "Kesannya sangat mendalam. Jarang sekali ada kesempatan berbagi dengan orang yang mungkin tidak penting buat saya, bahkan tidak saya kenal. Terlebih lagi acara ini membutuhkan komitmen untuk terus menjaga relasi dengan oma di sana. Gunakan masa mudamu untuk hal-hal yang bermanfaat."

Afung: "Bersyukur bisa mengenal nenek di panti. Saling belajar mengenal satu sama lain. Sering-sering diadakan ya, biar bisa belajar dari hidup nenek di panti."

Indra: "Ya senang, karena bisa melihat oma-oma di panti jompo bahagia. Oma-oma juga bisa merayakan Paskah dan dapat merasakan kasih Tuhan melalui kita dengan cara kita mengasihinya."

Christian: "Menyenangkan sekali, sekaligus belajar dekat dengan orang-orang yang dikucilkan maupun tidak dikehendaki di lingkungan dan keluarganya. Karena suatu ketika kita akan mengalami masa tua pula. Mempersiapkan masa tua agar tetap berbuah dan menempel pada pokok anggur yaitu Tuhan Yesus."

Agung: "Senang aja bisa membuat nenek-nenek yang di situ bahagia di masa tuanya."

Pak Yusuf Langke: "Sangat mengesankan karena ada bau-bau pesingnya dan nanti kalau kita sudah jadi tua, apakah kita juga masuk panti jompo ya? Thank you."

Manda: "Kesananya senang bisa berbagi bersama, dengerin cerita neneknya, walaupun bingung juga sih mau ngomong apa."

Ella: "Luar biasooo, mengunjungi mbah-mbah itu. Aku jadi merasa bersyukur banget masih bisa menikmati kasih sayang dari keluarga dan teman-teman. Meski baru pertama ketemu tapi aku langsung merasa ada kasih dan sayang untuk mbah-mbah yang di sana. Apalagi kalau mendengar kisah hidup mereka, jadi tambah kagum akan kekuatan mereka dalam menghadapi hidup. Semoga acaranya tidak berhenti sampai di sini, tetapi aku dan teman-teman yang lain bisa menyediakan waktu untuk mbah-mbah kita. Gitu aja. Thank you."

Novia: "Sangat berkesan, seru. Mbah-mbahnya ramah. Dari sana kita bisa belajar banyak hal. Pertama: betapa pentingnya mengasihi sesama. Kedua: semangat menjalani hidup walau hidup mereka kesepian, tapi mereka tetap semangat. Ketiga: hidup selalu dekat dengan Tuhan."

Dita: "Senang banget deh pokoknya. Mengobati rasa kangen dengan nenek di kampung. Pengalaman berharga banget bisa berbagi kasih dengan mereka karena sebelumnya belum pernah ke panti jompo."

Winny: "Ke panti jompo nya kemarin seru. Kami senang. Nenek-neneknya juga kelihatan bahagia. Acara nyanyi dan doanya juga bagus. Suasana dan lagunya mendukung banget."

Salomo: "Yang jelas menyenangkan dan membanggakan. Bisa melihat mereka tersenyum dan tertawa. Bisa belajar bagaimana kalau kita di posisi mereka: sudah lanjut usia dan kurang perhatian. Maka untuk mendatang aku bisa lebih perhatian dengan lingkungan sekitar dan orang tua."

Yovie: "Seneng banget bisa ke panti jompo soalnya dari dulu pengen banget ke panti jompo tapi belum pernah kesampaian. Baru kemarin bisa ke panti bareng temen-temen MC. Di sana menyenangkan banget, bisa ketemu dengan nenek-nenek meskipun tidak mengerti bahasa Jawa. Karena aku sayang banget sama nenekku yang dulu 24 jam selalu sama aku. Tetapi sekarang sudah tidak ada. Jadi bisa ke panti benar-benar ngobatin kangen sama nenek aku yang sudah tidak ada. Makanya kemarin ada mbah yang nangis aku juga nangis karena tidak kuat. Kita harus datang kesana. Nggak boleh sekali saja."

Franky: "Kunjungan ke panti jompo kemarin adalah supaya kegiatan semacam itu perlu ditingkatkan lagi. Bukan sekadar program Paskah tetapi harus menjadi kegiatan rutin kapan saja dalam rangka meningkatkan keperdulian kita kepada sesama dan lingkungan di sekitar kita. Saya salut sama nenek-nenek di panti jompo kemarin karena meskipun ada keterbatasan fisik dan usia yang tua, tetapi mereka tetap semangat dalam bernyanyi memuji Tuhan dan juga pada ketekunan mereka membuat pekerjaan tangan dari kain perca dan bungkus detergent. Salut juga pada semua panitia dan semua pihak yang terlibat dalam pelayanan panti jompo kemarin. Tetap maju di dalam Tuhan. God bless you all."

Stella: "Ini pengalaman yang spesial. Bisa berbagi tawa dan tangis bareng nenek-nenek di panti. Pesan: Kapan sih kita ke sana lagi? Pasti nenek-neneknya mencari kita loh.. hohoho..."

Devina: "Aku suka acara kemarin, karena selain belajar dan mengasihi orang, aku diingatkan untuk lebih mensyukuri hidup yang sudah Tuhan berikan kepadaku." Pesannya: lebih interaktif lagi biar ndak terkesan garing karena menurutku nenek-neneknya belum seluruhnya menikmati.

Findra: "Kesannya saya terharu, jadi teringat nenek saya. Banyak belajar untuk melayani orang sekitar kita yang membutuhkan."

Grace: "Seneng banget bisa berbagi kasih, waktu dan perhatian sama nenek-nenek di panti wreda. Dapat banyak pengalaman dari nenek-nenek tentang menghargai dan mengucap syukur. Pesannya: ingat-ingat pesan nenek :) hahahaha..."

Vyns: "Acaranya bagus, membuat kita belajar untuk mengasihi orang lain meskipun kita tidak mengenalnya. Okelah pokoknya acaranya."

Febe: "Dari kehidupan para nenek-nenek di panti jompo saya belajar banyak hal: belajar bersyukur, memperhatikan, berbagi, mendengar, melayani, dan berkorban. Sebisa mungkin kita mengunjungi neneknya."

Billy: "Ya kesannya seneng banget bisa ikut acara kayak gitu. Berkesan polll .. kita jadi belajar banyak hal: belajar sabar, belajar ikhlas bantu banyak hal. Kalau bisa jangan berhenti sampai di situ. Kalau bisa berkelanjutan terus."

Angel: "Senang bisa paskahan bareng nenek-nenek di panti wreda. Jadi paskahan yang berkesan, soalnya bisa berbagi kasih bersama mereka. Semoga dari paskah kemarin kita bisa mengasihi orang lain lebih baik lagi."

Welly: "Acara ini adalah langkah awal untuk belajar mengasihi mereka yg tidak punya akses membalas kasih kita. Keberhasilan acaranya ini baru terlihat setidaknya beberapa bulan ke depan dan beberapa tahun lagi ketika memasuki dunia nyata. Great job panitia: sudah menjadi pembuka saluran berkat bagi nenek-nenek di sana. Doakan semoga follow upnya bisa mengajar dan mengubah kita untuk memiliki hati seperti hati Kristus."

Ribkah: "Belajar mengasihi jiwa-jiwa sangat sulit dan sangat membutuhkan pertolongan dari Tuhan. Secara pribadi, banyak belajar dari penjaga Panti Jompo tersebut Mbak Rita & Bu Fenny yang setiap hari menjaga, merawat oma-oma yg ada di sana. Banyak airmata, harga yg harus dibayar mereka namun saya melihat ada Kasih Agape seperti Kristus yang disalurkan oleh mbak Rita & bu Fenny kepada oma-oma di sana. Kiranya Kasih Agape tersebut senantiasa Tuhan dijadikan saluran inspirasi bagi semua orang...."

Natalia: "Belajar pengorbanan itu mahal harganya.. Salah satu bentuknya y mengunjungi nenek... Namun aq senang karena hal kecil (hanya mendengarkan nenek cerita) nenek2 sudah begitu bahagianya.. Begitu rapuh, kesepian, dan tdk dikunjungi oleh keluarga.. Semangat Mbak Rita begitu hebat.. Semoga kami bisa dan mau mengorbankan waktu walau sebentar untuk menengok nenek baru kami.. Tuhan Yesus saja mau berkorban untuk kita.. So apakah kita tidak mau berkorban waktu untuk oma2?? That's the point.. GBU"

Christine: "Moment penuh memori yg mengingatkanku dgn nenekku, ortu.. nice day. Ketika kita boleh mendengar & share dengan nenek-nenek kita, bbetapa kita juga, tepatnya secara pribadi sebagai anak, tidak hanya ingin didengarkan "smau ku" tetapi mari kita mendengar dan taat kepada orang tua, saling menyayangi & mengasihi. Sebagaimana Ia katakan "taatilah ortumu". Thx."

Jemmy: "Kesan ke panti jompo kemarin, asik bisa kumpul bareng ma anak MC lg, crita2 ma mbah2 di sana begitu tenang n nambah pengetahuan... Merasa senang jika membahagiakan mbah-mbah di sana kemarin."