20 August 2010

Happy Blessed Birthday MC!


Anugerah yang besar...
"Selamat ulang tahun yang ketiga puluh MC." 30 tahun mengalami dan membagikan kasih setia TUHAN! Ratusan, bahkan mungkin ribuan mahasiswa dari generasi ke generasi, pernah berbagi suka dan duka di sini. Tidak sedikit para pengurus dan aktifis yang sekarang sudah 'jadi orang.' Mereka sekarang terus melayani di gereja masing-masing dan di kantor. Bahkan mereka juga masih care dengan PMK Melisia Christi yang sekarang ini. Ini semua membuat hati kita dipenuhi dengan syukur dan kekaguman pada TUHAN karena pemeliharaan dan karya-Nya di dalam dan melalui PMK Melisia Christi.

Menuntut tanggung jawab yang besar...
Namun kita tidak boleh berpuas di diri karena jika kita periksa dengan saksama rasanya ada sesuatu yang belum maksimal di sini. Katakanlah, jika setiap angkatan ada 10 mahasiswa yang dimenangkan, dimuridkan, didewasakan, dan diutus, maka setidaknya saat ini ada 300 orang yang dengan gagah berani terus berjuang bagi KRISTUS untuk menghancurkan belenggu dosa yang mengikat orang-orang di sekitar mereka, di mana pun mereka berada. Benarkah saat ini sudah ada 300 pasukan Kristus yang terus berjuang hidup bagi KRISTUS? Semoga saja ada, tetapi karena pendataan alumni belum dikerjakan dengan baik maka keberadaan mereka belum diketahui. Tapi bagaimana jika ternyata tidak ada 300? Bagaimana jika ternyata hanya ada 100? Atau hanya 30?

Jangan-jangan banyak yang sudah 'desersi' atau lebih buruk lagi, jadi 'pengkhianat.'Untuk yang 'desersi' (baca: gagal, tumbang, dan kalah) hampir bisa dipastikan mereka tidak lagi memiliki kekuatan dan keberanian untuk berbagi lagi bersama dengan keluarga besar PMK Melisia Christi. Mungkin mereka merasa malu dan tidak lagi punya nyali untuk bertemu dengan keluarga besar PMK Melisia Christi. Mereka sedang sendirian terpuruk, merasa gagal, dan seumur hidup akan dikejar rasa bersalah. Siapa yang akan mencari, menjangkau dan menolong mereka?

Untuk yang jadi 'pengkhianat' (baca: kecewa, kepahitan, atau sudah menetapkan 100% hidup dengan cara dunia), mereka mungkin malah sudah tidak sudi lagi dikaitkan-kaitkan dengan PMK Melisia Christi. Mereka sudah sampai pada keputusan final: dulu terlalu naif memutuskan untuk mengikuti KRISTUS, karena ternyata di dunia kerja itu semua non-sense. "Ko Kuang"(baca: koneksi, kuasa, dan uang) lah yang lebih bisa dipercaya dan nyata. Siapa yang masih memiliki hati dan kuasa TUHAN untuk membawa mereka kembali?

Mari kita bawa perenungan dan peringatan ulang tahun ke-30 PMK Melisia Christi ke tahta kasih karunia TUHAN. Mari kita menghadap KRISTUS dengan gentar dan mohon agar Dia sesegera mungkin menyatakan penilaian-Nya: 'sabaslah' atau 'enyahlah!' Jika kita mendengar 'sabaslah hai hambaku yang setia' maka kita beroleh keberanian dan kekuatan baru untuk menggunakan PMK Melisia Christi ini kian maksimal dan habis-habisan bagi-Nya. Jika 'enyahlah hai kamu sekalian pembuat kejahatan' yang kita dengar, syukur pada TUHAN, karena kita dapat sesegera mungkin bertobat dan memperbaiki diri sebelum terlambat.