29 February 2008

Orbituari




Jenazah disemayamkan di
Ruang J-K - Rumah Duka Husada Jl. Mangga Besar - Jakarta
Ibadah penutupan peti: Jumat, 29 Februari 2008, pukul 19.00 WIB
Pukul 22.00 WIB jenazah akan dibawa ke Banyumas.

Di Banyumas jenazah akan disemayamkan di
Jl. Gatot Subroto No. 222 - Banyumas

Upacara pemakaman hari
Minggu, 2 Maret 2008, pukul 10.00 WIB
bertempat di Pemakaman Kaliori - Banyumas

Kontak: Bpk. Bambang W. Gautama (0811866375)



12 February 2008

Publikasi PU - LOVE, DATING, MARRIAGE & SEX

Di bulan yang penuh cinta ini, persekutuan umum PMK Melisia Christi akan membahas tema-tema pueeenting..ting..ting.. seputar CINTA. So, don't miss it. Ajak juga teman-temanmu, siapa tahu mereka sedang membutuhkan atau mereka punya teman yang membutuhkannya.

(klik pada gambar untuk memperbesar )

Pembicara yang kami undang untuk melayani adalah Ibu Mariani Sutanto, S.Psi. Beliau dahulu terlibat aktif dalam pelayanan mahasiswa (di PMK Yogyakarta). Sekarang beliau adalah full-time Mom dan juga majelis jemaat GKI Ngupasan. Untuk yang tertarik mengenal beliau lebih dekat silakan mengunjungi blognya di http://hompimpus.blogspot.com/

Tema-tema yang akan dibahas pada 2 kali pertemuan adalah sebagai berikut:

Kamis, 14 Februari 2008 - LOVE AND DATING

1. Agar semua pengurus dan anggota mengetahui:

  • Kapan saat yang tepat untuk menggumulkan seorang pacar di hadapan TUHAN.
  • Tujuan yang realistis dan benar ketika memutuskan berpacaran.
  • Kriteria yang benar tentang calon pacar.
  • Pentingnya membina relasi persahabatan sebelum melangkah ke tahap pacaran.
  • Jebakan atau mitos-mitos yang salah dalam memilih kriteria pasangan.

2. Agar pengurus dan anggota yang masih jomblo mengetahui:

  • Bagaimana menyerahkan dan bergantung pada TUHAN.
  • Hal-hal positif apa saja yang dimiliki oleh jomblo sehingga mereka dapat menggunakan waktu dan hidup lebih efektif.
  • Hal-hal negatif atau bahaya yang sering menghancurkan sehingga mereka dapat mengantisipasinya.

3. Agar pengurus dan anggota yang sudah berpacaran mengetahui:

  • Bagaimana memiliki pacaran yang sehat.
  • Bahaya gelora “nafsu orang muda” dan berkomitmen untuk saling jaga.

4. Agar pengurus dan anggota yang memiliki kasus-kasus khusus mengetahui:

  • Bagaimana sembuh dari patah hati atau trauma masa lalu.
  • Bagaimana keluar dari kebiasaan pacaran yang salah.
  • Bagaimana jika sudah pacaran dengan orang yang salah.
  • Kapan “putus” menjadi hal baik dan kapan menjadi hal yang jahat.


Kamis, 21 Februari 2008 - LOVE AND DATING IN ACTION!!!
All about love and dating dalam bentuk perjamuan kasih, drama singkat, game-game seruuu...!


Kamis, 28 Februari 2008 - MARRIAGE AND SEX
1. MARRIAGE - Agar semua pengurus dan anggota mengetahui:
  • Rencana TUHAN terhadap dan melalui institusi keluarga.
  • Mitos-mitos yang menyesatkan tentang kehidupan pernikahan.
  • Realitas kehidupan rumah tangga: tanggung jawab, komitmen dan tantangan-tantangan yang ada.
  • Bagaimana mereka mengarahkan pergumulan dan mempersiapkan pacaran mereka sesuai dengan rencana TUHAN.
2. SEX - Agar semua pengurus dan anggota mengetahui:
  • Rancangan TUHAN terhadap dan melalui seksualitas manusia.
  • Mitos-mitos yang begitu menggoda sekaligus menyesatkan tentang seks.
  • Realitas kehidupan seks dalam rumah tangga.
  • Pentingnya kekudusan seksualitas: maanfaat-manfaat yang diperoleh ketika taat dan resiko/akibat yang diperoleh ketika melanggar.


Last but the most important: setelah semua pengurus dan anggota mengetahui semuanya itu, doakan agar setiap orang berani dan mantap mengambil keputusan yang berkenan di hadapan TUHAN betapapun mahal harganya.

11 February 2008

Retret 2008 - Goin' Deeper and Stronger

Ini dia foto2 liputan retret GOIN' DEEPER AND STRONGER. Silakan duduk relaks sambil makan kacang ato apa aja yang bisa dimakan hehehe... Perhatikan sepak terjang anak-anak MC dan suasana retret yang puadat materi selama 3 hari 2 malam tapi menyenangkan dan menyehatkan manusia batiniah ini.



Kami sangat berterima kasih untuk dukungan dari Tim Kambium - Yayasan Gloria sehingga retret ini sungguh menjadi berkat bagi peserta dari PMK Melisia Christi. Retret ini juga diikuti oleh beberapa peserta dari Gloria dan tamu undangan. Anda bisa dengan mudah menemukan ke-15 peserta dari MC (tips: temukan yang cantek2 en ganteng2 hwekekeke...).

Doakan untuk follow upnya yang sedang kami kerjakan saat ini dengan menggunakan hari pertemuan Doa selasa. Selasa yang lalu sudah dibagi-bagi dalam kelompok dan minggu ini sudah ada proyek bersama: saat teduh, berdoa, dan membaca Alkitab. Doakan agar semester ini seluruh peserta Retret dapat kian bersungguh hati mencari dan mengasihi TUHAN. Doakan agar melalui disiplin-disiplin rohani yang akan terus dievaluasi setiap selasa, dapat berbuahkan sukacita, pengenalan, dan ketaatan yang kian sungguh pada TUHAN. Jika dalam semester ini (kurang lebih selama 4 bulan) apa yang kami latih kerjakan bersama dapat sungguh berjalan dan terasa manfaatnya, maka bulan pada bulan September nanti kami ikut lagi dalam retret untuk membawa jiwa-jiwa baru. Doakan agar prinsip "Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus." (1Yoh 1:3) menjadi prinsip pelayanan yang nyata kami alami.
Doakan, doakan, dan doakan.




___________________________________________________________
Hari dan tanggal: Jumat-Minggu, 1-3 Februari 2008
Lokasi: Omah Jawi - Kaliurang

PU - Awal Yang Luar Biasa


Dalam perlombaan F1, GP, lari, renang, dkknya saat "start" merupakan saat yang sangat menentukan. Hal yang sama juga berlaku ketika seseorang akan membangun rumah: rancangan awal, struktur dan kualitas fondasi sangat menentukan kualitas rumah yang akan dibangun di atasnya. Demikian juga dalam perlombaan hidup tahun 2008 ini, dibutuhkan satu awal yang luar biasa agar tahun ini sungguh-sungguh menjadi tahun yang luar biasa di hadapan TUHAN dan manusia! Tapi kenyataannya untuk dapat memompa semangat setinggi-tingginya bukanlah suatu hal yang mudah. Mengapa demikian? Mari kita temukan penyebabnya.

Pentingnya suatu akhir.
Awal yang luar biasa tidak akan pernah terjadi tanpa kejelasan suatu akhir, yaitu garis finish. Memasuki garis finish pada urutan pertama merupakan suatu simbol suatu akhir yang luar biasa. Di balik itu terdapat pengakuan, nama besar, gengsi, ketenaran, promosi, hadiah jutaan dollar, dst. Kejelasan suatu akhir akan senantiasa berbanding lurus dengan usaha/proses yang dijalani. Semakin jelas dan yakin akan akhir yang hendak dicapai, maka semakin besar usaha dan pengorbanan yang dilakukan. Sebagai contoh, setiap tahunnya semua tim yang berlaga dalam F1 rela menghabiskan jutaan dollar Amerika untuk terus menerus melakukan riset, pengujian, seleksi, evaluasi, promosi, latihan, dst (misalnya lihat di sini: http://www.dpcars.net/dp1test/df.htm). Demikian juga halnya dengan setiap orang yang namanya sudah terdaftar untuk mengikuti olimpiade 2008 di China bulan Agustus nanti. Sekarang ini mereka pasti sedang terus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mereka akan memberi diri sepenuhnya "diatur" oleh sang pelatih dan manajer, mulai dari kapan mereka harus istirahat, berapa jam setiap hari yang harus digunakan untuk latihan, dan makanan dan minuman apa yang boleh dan tidak. Semua kegiatan atau rencana-rencana lain harus disesuaikan supaya tidak mengganggu jadwal latihan. Perhatikan, Olimpiade 2008 nya belum ada. Dan dari tiap-tiap cabang olah raga hanya memperebutkan satu medali emas. Tapi "iman" setiap calon peserta dari belahan dunia manapun sudah sedemikian teguhnya yakin harus mendapatkan medali emas. "Iman" itu menghasilkan disiplin pribadi dan pengorbanan yang luar biasa. Mereka mau melakukan apa saja asal itu menunjang langkah merebut medali emas olimpiade. Studi mereka, pekerjaan mereka, teman-teman mereka, mereka jadikan sarana untuk mencapai tujuan itu. Kalau mereka harus masuk TC (training center) selama beberapa bulan, mereka akan dengan rela mengorbankan kebersamaan dengan orang tua atau pacar. Semuanya itu tepat seperti yang dikatakan Paulus, "Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, ..." (1Kor 9:25). Hidup mereka 'klop,' konsisten dengan yang mereka "imani" meskipun mereka belum menerimanya! Hasil akhir yang belum terlihat itu telah mengerjakan dan mengubahkan hidup mereka begitu rupa! Setiap hari menjadi satu awal yang baru yang tidak boleh disia-siakan!

Akhir yang mulia.
Dari 1Kor 9:25 di atas, Paulus selanjutnya mengatakan "... tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak." Dan pada bagian lain, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. (8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, (9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. (12) Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. (13) Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, (14) dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Fil 3:7-14 )
Hidup Paulus "klop," konsisten dengan yang dia imani, sehingga hidupnya sungguh habis-habisan digunakan sepenuhnya untuk mendapatkan mahkota yang kekal, jauh melebihi jutaan keping medali emas olimpiade, yaitu memenuhi panggilan surgawi: tinggal bersama dengan ALLAH Semesta Alam. Ibrani pasal 11 mendaftarkan nama-nama orang yang meresponi panggilan Yang Mahatinggi: mereka melihat dengan mata iman yang tajam akan "suatu akhir" yang luar biasa bersama ALLAH sehingga tawaran apapun yang ada di dunia ini tidak akan menggoyahkan iman mereka. Demikian juga halnya dengan bapa-bapa gereja, jutaan martir, dan semua orang yang percaya dan menerima Kristus yang akan datang untuk kedua kalinya: hidup mereka tidak sama lagi. Tepat seperti yang perumpamaan Tuhan YESUS tentang orang yang menemukan harta yang terpendam dan tentang pedagang mutiara (Mat 13:44-45) mereka menjadi sekumpulan orang yang bersemboyankan "hidup adalah KRISTUS dan mati adalah keuntungan." Suatu semboyan yang normal dan sewajarnya jika seseorang sungguh-sungguh percaya dan menaruh harap pada KRISTUS yang disaksikan Alkitab. "Ia [KRISTUS] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, (16) karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. (17) Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. (18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. (Kol 1:15-18)" Ketika seseorang sungguh-sungguh mempercayai keutamaan KRISTUS sebagaimana disaksikan ayat-ayat tersebut, masih mungkinkah ia sembarangan menjalani hari-hari bersama-Nya? Tidak mungkin! Kecuali yang ia percayai adalah kristus yang lain: yang jinak, gampangan, murahan, yang mengemis agar kita percaya padanya, yang mau menuruti segala yang kita inginkan.

Respon kita.
Olimpiade di Turin tahun 2006 yang lalu diikuti 2508 atlit. Mereka harus berjuang memperebutkan 84 medali emas, 84 medali perak dan 84 medali perunggu. Di luar kelompok atlit ini ada 80 komite nasional, 18.000 sukarelawan, 2.688 jurnalis, agensi, dan fotografer, serta 6.720 radio dan TV. Di luarnya lagi ada ratusan ribu bahkan jutaan polisi dan pasukan pengamanan, petugas kebersihan, agen-agen pemerintah, para pembuat seragam, laundry, para pembuat dan penjual souvernir, para penjual makanan, para pemilik, manajer, dan pelayan hotel. Dan di luarnya lagi ada milyaran orang yang tak ambil pusing dengan Olimpiade.

Saya rasa, natur Kerajaan Allah saat ini mirip dengan even olimpiade di mana terdapat 3 lingkaran keterlibatan. Lingkaran keterlibatan pertama berupa milyaran orang yang tidak tahu tentang even ini dan mereka yang tahu tetapi tidak ambil perduli. Kondisi ini identik dengan milyaran orang yang belum pernah mendengar Injil ditambah dengan mereka yang pernah mendengarnya tetapi tidak perduli. Mereka sama sekali tidak terlibat. So, suatu saat nanti, ketika KRISTUS datang untuk kedua kalinya, mereka akan mendapatkan apa yang mereka investasikan seumur hidup mereka: sama sekali tidak terlibat dengan kekekalan bersama DIA.

Lingkaran keterlibatan kedua berupa kumpulan jutaan orang terlibat dengan olimpiade ini, baik secara langsung atau tidak, baik karena rela maupun karena terpaksa (karena tugas). Tapi mereka sama sekali tidak ikut berlomba. Mereka tidak memperdulikan siapa yang menang dan kalah. Kalaupun ada yang memperdulikannya itu semata-mata karena mereka sedang bertaruh atau karena keinginan/fanatisme mereka sendiri. Mereka tidak ikut merasakan kerasnya latihan dan perjuangan di arena. "Pengorbanan" mereka hanyalah kesediaan membeli tiket dan setelah itu merasa berhak menuntut ini itu. Sehingga tidak mengherankan apabila dukungan dan pujian dapat serta merta berubah jadi hujatan dan umpatan ketika atlit yang mereka jagokan tidak seperti yang mereka harapkan. Mereka hanya memanfaatkan even ini untuk bersenang-senang atau mencari penghasilan tambahan. Bukankah kondisi ini mirip dengan gereja/persekutuan/praise-center saat ini? Ada jutaan orang datang beribadah hanya untuk bersenang-senang dan mencari "penghasilan tambahan." Baru berkorban sedikit untuk TUHAN sudah merasa berhak menuntut ini itu dan terima jadi. Hanya mau jadi penonton dan kritikus tanpa pernah mau memberi diri sendiri terlibat. Mereka memiliki sejuta alasan untuk menolak untuk secara langsung mempertanggungjawabkan hidup dalam arena kehidupan yang TUHAN sedang berikan. Semboyan paten hidup mereka, "Aku dan semua milikku lebih penting dari TUHAN. Titik!" So, suatu saat nanti, ketika KRISTUS datang untuk kedua kalinya, mereka akan mendapatkan apa yang mereka investasikan seumur hidup mereka: selama-lamanya bersama dengan si aku yang membusuk dan semua milikku yang musnah, yaitu selama-lamanya terpisah bersama DIA.

Dan terakhir, lingkaran keterlibatan ketiga berupa kumpulan atlit dan para pelatih. Mereka adalah orang yang menyerahkan seluruh hidupnya untuk merebut medali olimpiade at all cost! Mereka adalah orang-orang yang mencapai garis finish. Meski mungkin tidak menjadi yang pertama, tetapi mereka sudah sudah memberikan yang terbaik yang dapat mereka berikan. Mereka sudah mendisplin diri dan tunduk pada semua peraturan yang ada. Bukankah ini serupa dengan Kristus ketika Ia berkata, "Sudah selesai" (Yoh 19:30)? Bukankah ini juga serupa dengan Paulus ketika ia berkata, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman…” (2Tim 4:7 )? Penulis kitab Ibrani juga mendaftarkan "para atlit" ini dalam Ibrani 11, di mana karena iman mereka pada "Medali Termulia" (baca: ALLAH sendiri), mereka menyerahkan seluruh hidup mereka. Mereka adalah orang-orang yang sudah berjuang dan berhasil menerobos masuk ke pintu yang sesak itu (Mat 7:13). Mereka adalah orang-orang yang terus berbuat kebenaran... terus menguduskan dirinya... [dan ] mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu(Wah 22:11-15). So, suatu saat nanti, ketika KRISTUS datang untuk kedua kalinya, mereka akan mendapatkan apa yang mereka investasikan seumur hidup mereka: KRISTUS yang menyambut mereka, "masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu."

Penutup.
Bagaimana tahun ini dapat menjadi tahun yang luar biasa?
Kita mengawalinya dengan luar biasa.
Bagaimana kita dapat mengawalinya dengan luar biasa?
Kita harus melihat akhir yang luar biasa.
Bagaimana kita dapat melihat akhir yang luar biasa?
Kita harus memilih akhir yang mulia.
Bagaimana kita dapat memilih akhir yang mulia?
Kita harus percaya dan tunduk sepenuhnya pada Sang Raja Mulia, KRISTUS.
Bagaimana kita dapat percaya dan tunduk sepenuhnya?
Kita harus berada di lingkaran keterlibatan ketiga: percaya dan mempercayakan hidup pada KRISTUS yang disaksikan Alkitab (KRISTUS yang layak diutamakan, dihormati, disembah, diagungkan, ditinggikan, dikasihi, dan ditaati).

Ya ROH KUDUS, Engkau mengenal dan mengetahui setiap hati kami.
Terangi dan celikkanlah mata hati kami yang sudah dibutakan oleh kemilau dunia yang suram ini...
Mampukan kami dengan mata iman memandang kemuliaan KRISTUS yang tiada terkira itu...
KRISTUS yang kudus, kasihanilah kami, bisikkanlah "Efata!"


Ditulis oleh Welly Chan



_______________________________________________
Hari dan tanggal: Kamis, 31 Januari 2008
Lokasi: Lantai 2 HT.

04 February 2008

PD Selasa - Yang sudah, sedang dan akan terjadi



1. Yang sudah terjadi.

Kejadian 4:3
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;

Yesaya 29:13
Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,

Maleakhi 1:6-8
Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?" (7) Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!" (8) Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.

Matius 15:7-9
Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: (8) Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (9) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."

Yohanes 5:37-43
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, (38) dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. (39) Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, (40) namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. (41) Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. (42) Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. (43) Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.

Orang-orang yang dicatat pada ayat-ayat di atas bukanlah orang-orang "sekuler." Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang sangat "religius." Mereka tahu Firman TUHAN, mereka beribadah, memberikan persembahan, melayani, dan tekun mengerjakan kegiatan-kegiatan rohani lainnya. Namun, singkat kata, mereka mengerjakan itu semua untuk, karena, dan oleh manusia saja. Pusat ibadah dan semua tingkah laku rohani mereka adalah aku: supaya aku dipuaskan, supaya aku merasa damai, supaya aku diberkati, supaya aku menjadi teladan, supaya aku diterima, supaya aku dipuji, dan supaya aku lainnya. Aku menjadi pusat ibadah sementara Tuhan hanya dijadikan etalase, simbol, dan jin jinak yang harus bisa memuaskan aku atau kalau tidak bisa: Dia kuteror atau kalau perlu kupecat!


2. Yang sedang terjadi.

2Timotius 3:1-5
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. (2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, (3) tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, (4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. (5) Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!


Roh Kudus melalui Paulus menuliskan suatu nubuatan yang sudah dan sedang digenapi saat ini. Kita dengan mudah menemukan diri sendiri atau sekumpulan orang yang secara lahiriah menjalankan ibadah, tetapi hidup kita/mereka sesungguhnya tepat seperti daftar dalam ayat 2-4. Ciri utama mereka yang menjalani kehidupan semacam ini adalah terpisahnya spiritualitas dengan realitas hidup mereka. Mereka memisahkan antara yang rohani dan yang sekuler. Kerohanian hanya menjadi salah satu keping puzzle hidup mereka. Kehadiran TUHAN dalam hidup hanya dilokalisir dalam wilayah gereja/persekutuan: ketika khotbah, memimpin pujian, menjadi singer, memainkan musik, menyambut tamu, doa malam, doa pagi, besuk, memberi persembahan, puasa, berdoa, bersaat teduh, dan seluruh kegiatan rohani lainnya. Di luar itu: ketika bekerja, berolah raga, beristirahat, merawat anak, berlibur, kuliah, bercanda, nonton, ngegame, bikin tugas, sosialisasi dengan teman-teman, pacaran, makan-makan, mandi, dst. menjadi my private area. TUHAN dilarang masuk kalau tidak dibutuhkan! Orang seperti ini kalau sedang memuji/berdoa/melayani dapat terlihat sangat saleh dan khusuk, tetapi jangan tanya setelah ia menyelesaikan ritualnya: pikiran, perkataan, dan tingkah laku mereka tidak beda dengan orang-orang yang tidak mengenal TUHAN.


3. Yang akan terjadi.

Wahyu 22:11-15
Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" (12) "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. (13) Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." (14) Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. (15) Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.

Benarlah orang yang mengatakan, "your future is now." Di mana kesudahan kita kelak sebenarnya sudah dapat dengan mudah dilihat sekarang ini. Pikiran, perkataan, dan tingkah laku kita menunjukkan siapa atau apa yang kita percayai. Ke mana orientasi hati, pikiran, dan tindakan selama hidup dapat menjadi petunjuk yang jelas. Jika orientasi utama seseorang pada perkara-perkara dunia/materi yang fana, maka hidupnya juga akan berakhir dalam kefanaan: selama-lamanya terpisah dengan KRISTUS. Sebaliknya, jika orientasi utama hidup seseorang pada Sang Alfa dan Omega, maka di sanalah ia akan selama-lamanya bersama KRISTUS.

Jika dalam hidup ini kita tidak punya kerinduan untuk bersekutu dan menyembah TUHAN, maka omong kosong apabila kita mengatakan kelak ingin ke surga. Misi utama kedatangan KRISTUS adalah untuk memulihkan relasi ALLAH BAPA dengan manusia yang terkoyak karena dosa. Ya, KRISTUS datang untuk memperdamaikan hubungan manusia berdosa dengan ALLAH BAPA. Mereka yang tidak menganggap keterpisahan dengan ALLAH sebagai masalah utama di dunia-akhirat tidak akan pernah menempatkan KRISTUS sebagai Yang Terutama dalam hidup mereka. KRISTUS tidak akan pernah menjadi pribadi yang signifikan dalam hidup mereka karena toh persekutuan pribadi dengan TUHAN bukan sesuatu yang serius dalam hidup mereka. Sebaliknya, mereka yang sungguh mengasihi ALLAH tidak menyia-nyiakan kesempatan bersekutu secara pribadi dengan-Nya. Mereka akan sungguh-sungguh mensyukuri dan menghargai karya penebusan KRISTUS yang sanggup memulihkan hubungan mereka dengan ALLAH. Dan karena itu pula mereka tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk bersekutu dengan TUHAN semesta alam: untuk menghormati-Nya, mengagungkan-Nya, menyembah-Nya, mencintai-Nya, menyerahkan dan menundukkan diri pada-Nya. Merekalah kelompok orang yang membasuh jubahnya: orang yang hidup benar (sesuai dengan Firman-Nya) dan kudus (tidak membiarkan diri dicemari dunia).


Ditulis oleh Welly Chan


_______________________________________________
Hari dan tanggal: Selasa, 28 Januari 2008
Tempat: Lantai 2 HT.