Mungkin nama ini terkesan unik bagi teman-teman yang pertama kali mendengarnya. Namun, ”hal unik” ini akan membawa perubahan besar dalam kehidupan kita sebagai umat Kristiani. Teologi inilah yang dibahas pada persekutuan umum (PU) PMK Melisia Christi Kamis, 24 Juli 2008.
Seperti biasa, PU diawali dengan praise and worship yang dipimpin oleh Ce Vera. dengan alunan musik oleh Ko Aldo dan Ko Andre serta suara merdu Ce Delfy. Dengan pembicara Kak Florida Sitorus, kita diajak untuk mengenal lebih dalam mengenai teologi yang awalnya diperkenalkan oleh Bob Sjogren ini.
Anjing dan kucing adalah hewan kesayangan manusia, tetapi ada perbedaan besar yang mendasari pola pikir mereka. Anjing berkata, ”Kau memberiku makan, kau membelaiku, kau memberiku tempat, kau mengasihiku. kau pastilah tuanku.” Lain halnya dengan kucing, ia yang berkata, ”Kau memberiku makan, kau membelaiku, kau memberiku tempat, kau mengasihiku. Aku pastilah tuanmu.”
Perbedaan pola pikir ini sekaligus mencerminkan kehidupan Gereja saat ini. Gereja mulai dijangkiti satu penyakit yang perlahan-lahan mengaburkan Tubuh Kristus sendiri di mana kehidupan bergereja mulai berpusat pada kepentingan diri sendiri. Allah yang sejatinya merupakan pusat ibadah manusia mulai digantikan dengan diri manusia. Hal inilah yang mendasari lahirnya teologi kucing di mana manusia menganggap ”Akulah Tuhan.” Mungkin kita tidak secara langsung mengatakan ”Akulah tuhan” tetapi sadar atau tidak, kita sedang menerapkan sikap seekor kucing.
Sangat sulit membedakan mana yang menghidupi teologi anjing dan kucing dalam sebuah Gereja karena keduanya sama-sama berdoa, pergi ke gereja, saat teduh, bahkan sama-sama mencari Tuhan. Meskipun demikian, ada perbedaan sikap hati ”anjing” dan ”kucing,” yaitu pada motivasi keselamatan, jaminan keselamatan, ketaatan, waktu teduh, dan kehidupan sehari-hari. Kucing masuk surga dengan berjalan mundur membelakangi surga karena matanya terpaku pada ketakutannya pada neraka. Berbeda dengan anjing yang berlari menuju surga karena jatuh cinta pada Tuhan dan kemuliaan-Nya. Mengenai jaminan keselamatan, kucing yakin mereka anak Tuhan karena mereka telah menaikkan suatu doa menerima Kristus, sedangkan anjing yakin mereka anak Tuhan karena adanya kerinduan akan Tuhan di dalam hidup mereka. Dalam hal ketaatan, anjing ingin menaati Tuhan dan kucing ingin Tuhan menaati mereka. Saat melakukan waktu teduh, anjing berfokus bagaimana Tuhan mendapatkan lebih banyak kemuliaan melalui hidupnya, sedangkan kucing berfokus bagaimana hidupnya lebih banyak mendapat kenyamanan dari Tuhan.
Jika anjing mempelajari teologi (teo = Tuhan), kucing belajar Meologi (me = saya). Sebenarnya teologi kucing tidak sepenuhnya salah, hanya saja kurang lengkap. Jika sesuatu yang kurang lengkap lama-lama akan menjadi sesuatu yang tidak benar.
Ketika membahas teologi anjing dan kucing ini, Kak Florida memberikan banyak ilustrasi lain dalam membedakan sikap hati anjing dan kucing. Dalam hal berdoa misalnya. Anjing dan kucing sama-sama berdoa agar Tuhan memberkati gereja mereka, si kucing berdoa agar Tuhan menggerakkan hati orang kaya agar memberikan sumbangan materi untuk fasilitas baru sedangkan anjing berdoa agar Tuhan memampukan mereka menjangkau tempat-tempat terpencil. Ketika menghadapi masalah dengan sesama, kucing cenderung menyalahkan yang lain. Berbeda dengan anjing yang memilih menyelesaikan masalah dengan kepala dingin demi menghormati kemuliaan Tuhan. Begitu juga halnya ketika anjing dan kucing menghadapi pekerjaan yang tidak mereka senangi. Anjing akan bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan memberikan kesempatan baginya menjadi terang di tempat yang gelap, tetapi kucing hanya bisa menggerutu. Dalam hal berdoa, misalnya ketika anjing dan kucing berdoa untuk terhindar dari dosa seksual. Si kucing berdoa agar ia terhindar dosa seksual karena takut malu dan jatuh, bahkan seringkali dalam doanya ia menuding pihak lain. Namun berdoa agar ia terhinadr dari dosa seksual yang akan menodai kekudusan Tuhan. Ketika si kucing berdoa bagi anaknya, ia lebih cenderung mendoakan kenyamanan dan kepenuhan hidup anaknya. Anjing mendoakan untuk kekudusan hidup anaknya sesuai dengan yang Tuhan inginkan. Bagi kucing, pernikahan adalah untuk kebahagiaan sedangkan bagi anjing pernikahan untuk kekudusan.
Setiap contoh dan ilustrasi yang diberikan mengajak kita untuk memeriksa diri dan lebih serius dengan Tuhan. Pada akhir firman, kami diajak menyanyikan lagu ”Menyenangkan-Mu” sambil intropeksi, mengaku dosa, ataupun peka terhadap teguran, penguatan, maupun dorongan yang Tuhan berikan.
Mungkin tidak semua tentang teologi anjing dan kucing ini dapat didalami selama PU. Namun dalam waktu yang terbatas kami telah banyak disadarkan mengenai sikap hati yang salah dan hal itu merupakan suatu berkat yang luar biasa. Semoga penyadaran ini menjadi suatu langkah baru untuk lebih lagi mentuhankan Dia dalam kehidupan. Amin....
Reported by
Leni - Teknik Industri 2007
Berikut komentar/tanggapan/doa dari beberapa pendengar:
Aku rasa Teologi Kucing dan Anjing sangat bagus untuk pertumbuhan rohaniku. Aku sangat bersyukur bisa tahu akan teologi ini. Dengan kita tahu teologi ini, kita tahu dengan siapa kita bersekutu dan prioritas apa yang harus diutamakan. Dalam teologi ini Tuhan merupakan yang terutama dan poros dalam hidup (VT).
Bersyukur Allah berbicara pada malam ini. Bersyukur memiliki Allah yang begitu baik. Bersyukur memiliki Allah yang begitu setia. Bersyukur Dia begitu baik dan setia membawa kita untuk makin dekat mengenal Dia lebih dalam lagi, agar kita bisa lebih dekat lagi melihat betapa besarnya kemuliaan-Nya supaya nama Dia yang ditinggikan lebih dari siapa dan apapun juga termasuk diri kita.
Tuhan bantu kami pribadi lepas pribadi, agar memiliki hati seperti hati-Mu Tuhan. Buatlah kami lebih gelisah lagi bila saat ini masih seperti "seekor kucing," hancurkan kenyamanan kami ini ya Tuhan, biarlah nama-Mu yang selalu kami muliakan. Amin. (EP)
Yang saya dapatkan dari Theology Cat & Dog terutama tentang keluarga (Jaminan Keselamatan). Selama ini fokusnya adalah supaya Mama saya yang belum percaya dan menerima Kristus tidak menderita dan masuk neraka. Tapi ternyata lebih dari itu bagaimana Allah semakin dipermuliakan melalui hidupnya. (GZ)
Trims buat pengetahuan "Teologi Kucing Anjing" yang sudah diberikan. Saya jadi makin tahu seberapa jauh saya ingin mengenal Tuhan. Melalui pembelajaran tadi, saya ingin mengubah cara hidup saya, bagaimana saya selama ini menyembah Dia, semua hal yang ada pada diri saya, saya ingin berubah karena Dia. Karena Dia yang sudah membeirkan diri untuk saya. Mulai malam ini saya ingin memberikan diri saya seutuhnya hanya demi memuliakan nama-Nya. "I wanna be a 'good DOG! =)" (IB)
Dari penyampaian teologi kucing dan anjing saya mulai menyadari bahwa fokus saat teduh saya sudah beralih. Saya membaca firman tidak lagi karena kerinduan untuk mengenal pribadi Tuhan yang luar biasa. Masih banyak mujizat yang belum saya alami. Dan mulai sekarang, saya ingin makin mengenal Allah yang luar biasa tersebut dan mengalami mujizat-mujizat-Nya. (MP)
Saya ditegur bahwa selama ini saya masih sering menomorsekiankan Tuhan. Saya lebih mendahulukan apa yang ingin saya lakukan. Saya merasa bahwa Tuhan itu baik, dan saya tahu bahwa Tuhan itu maha pengampun, sehingga saya merasa bahwa Tuhan pasti mengerti. Saya tidak sadar bahwa saya meminta Tuhan untuk mengerti saya, bukannya saya yang mengerti Tuhan. (MJ)
Hanya minta doa berkat aja hehehe... Tapi kadang juga doain mereka yang lum ngenal Tuhan. Tiap minggu udah ditempa Firman Tuhan koq hehe... Ternyata keputusanku ikut PMK hari ini tepat, aku jadi tahu diriku hehe... (sebenernya hari ini diajak temen pergi... ^^) (CF)
Aku bersyukur 1x lagi diingatkan apa yang menjadi kehendak-Mu. Berikanlah aku hati yang selalu terarah pada-Mu, sehingga tiap harinya aku semakin memuliakan-Mu. Praise to U Lord, all the time... (LZ)
Ya Tuhan, betapa aku bersyukur pada-Mu mengenai penjelasan teologi anjing dan kucing. Selama ini aku kurang membagikan waktu sama Tuhan dan kurang bergantung penuh sama Tuhan saat aku sedang lemah. Terima kasih ya Tuhan ajaran yang diberikan lewat penjelasan teologi anjing dan kucing. (JO)
Ajarku berharap pada-Mu. Rencana-Mu yang terbaik bagiku. Bukan kehendakku, hanya kehendak-Mu terjadi dalam hidupku. (OLZ)
Agar kita tidak hanya bersyukur, tetapi memikirkan apa yang TUHAN ingin kita perbuat. Agar kita tidak berdoa apa yang kita inginkan tapi apa yang Tuhan inginkan. Agar kita dalam hidup dapat memuliakan dan memusatkan diri pada TUHAN, bukan pada berkat-berkat-Nya. (EB)
Saya mendapatkan sesuatu yang baru. Ternyat hidup ini selalu berjalan antara Allah dan manusia. Suatu teguran untuk aku taat dan lebih menghargai apa yang diberikan secara bersamaan. (BJ)
Melalui firman ini saya dibukakan mengenai bagaimana kita memperlakukan Tuhan kita... yang selama ini saya salah memperlakukan Tuhan (teologi kucing). Terima kasih buat Firman Tuhan ini. (EZ)
Dari khotbah tadi aku mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dalam hidupku. Selama ini aku seperti kucing, yang selalu ingin dilayani seperti raja. Selalu menduakan Tuhan Yesus. Dari khotbah tadi aku ingin mengubahkan caraku. Aku ingin mencari Tuhan Yesus dan mengenal lebih lebih lagi... seperti orang kehausan dalam firman Tuhan. (OZ)
Ya Tuhan, terima kasih Engkau telah menyertai kami selama ini walaupun kami hanya mementingkan diri kami dalam setiap rencana kami. Hanya memikirkan diri kami sendiri saja tanpa memikirkan kemuliaan-Mu Tuhan. Bantulah kami sekarang Tuhan untuk memuliakan-Mu bukan untuk diri kami saja, bukan keluarga, teman, amun juga untuk-Mu. Bantulah agar setiap perbuatan kami sesuai dengan rencana-Mu dan kehendak-Mu. Atas nama Yesus Kristus dan kemuliaan-Nya. Amin. (UP)
Ku bersyukur s'bab Kau setia. Ku memuji-Mu karena Kau sangat baik. Mulialah nama-Mu, kutinggikan, kuagungkan seumur hidupku. Di tangan-Mu ini janji segenap hidup untuk-Mu. Kau mengatur jalan hidupku, ku milik-Mu s'lamanya. (EJ)
Selama ini sudah banyak disinggung untuk berpusat pada Allah, misalnya saja saat tema Paskah, Jin Yesus. Namun ternyata aku masih berpusat pada diri sendiri, tersadarkan bahwa aku tuh sering berdoa dan taat pada Tuhan saat ada maunya. Memang sudah banyak kemajuan dan teguran dari Tuhan yang membuatku lebih bertanggung jawab dengan hidup, tapi tadi aku sadar kalau aku masih belum sepenuhnya jatuh cinta dan mentuhankan Tuhan. Buktinya lebih banyak tanda-tanda kucing dari pada anjing. Bersyukur Tuhan sadarkan dan tegur aku. Dan aku ingin berdoa agar aku bisa memiliki hati anjing yang benar-benar jatuh cinta pada kemuliaan Tuhan. (NN)
Sebelumnya saya merasa hidup saya baik-baik saja, cara berdoa, saat teduh, beribadah. Tapi saya diingatkan bahwa selama ini yang saja kejar adalah hormat dan kemuliaan saya dan bukan untuk Tuhan. Malam ini saya akan mulai berbalik haluan, mencari Tuhan, memuliakan Tuhan, jalan buat Tuhan dan melakukan segalanya untuk kemuliaan Tuhan. (OF)
Pelajaran yang di dapat: agar dapat lebih dekat dengan-Nya, lebih mengenal-Nya, tidak hanya terfokus pada kesenangan dan permasalahanku pribadi, tapi lebih ke rencana dan kehendak Allah yang terdapat di dalam-Nya. Teguran yang di dapat: saya mengakui jika selama ini cara pandang hidup, dan doa saya lebih banyak mengarah ke teologi kucing. Namun dengan pelajaran yang saya dapatkan pada hari ini mata hati saya dapat terbuka. Ternyata selama ini saya masih belum mengenal-Nya dengan lebih dekat dan belum bersungguh-sungguh memuliakan-Nya. Firman Tuhan malem ini menyadarkan aku kalo selama ini aku ternyata masih fokus pada diri sendiri, bukan pada Tuhan. Aku masih spt "teologi kucing." Malam ini Tuhan menegurku dan Tuhan menyuruhkan berubah, dan aku mau berubah!! (DB)
Tuhan aku malu, ternyata selama ini aku seperti 'kucing' yang cuma mau dilayani oleh-Mu. Aku berdoa untuk kebutuhanku, aku saat teduh untuk ketenangan pikiranku, aku cari firman dari Alkitab yang sesuai dengan kesukaanku. Terima kasih untuk hari ini Tuhan, hari istimewa yang boleh membawa satu pernyataan untuk tujuan hidupku. Biarlah aku boleh berproses untuk memiliki hati 'seekor anjing' yang melihat Engkau sebagai TUHAN yang adalah Tuanku. Punya alasan yang mulia untuk hidup ini, yaitu untuk mengejar persekutuan dengan-Mu selalu. (WB)
Tuhan terima kasih atas peringatan-Mu buat saya tentang arti doa yang tidak egois dan bagaimana saya sadar selama ini datang dalam hadirat-Mu hanya mencari kepuasan akan berkat-Mu. Sekarang saya lebih lagi datang dalam hadirat-Mu untuk tahu kehendak-Mu dan kemuliaan-Mu boleh dimuliakan dalam kehidupan kami. (BT)
Dari teologi kucing dan anjing ini saya dapat banyak terguran dan banyak pandangan/cara berpikir saya yang diubahkan. Sungguh menyedihkan saat menyadari bahwa dalam banyak hal saya masih menjadikan diri saya sebagai fokus utama. Dari firman hari ini, saya mau semakin hari semakin kenal Tuhan. Saya mau DIA yang jadi fokus utama dalam hidup saya. Saya mau kehendak-Nya aja yang terjadi, bukan kehendak saya yang terjadi. Dan kemuliaan-Nya semakin nyata dalam hidup saya. (SB)
Terima kasih Tuhan untuk menunjukkan betapa jauhnya hidupku dari yang Kau mau. Terima kasih malam ini Engkau masih berkenan memberiku kesempatan untuk kembali pada-Mu. Kepenuhan hidupku hanyalah ketika aku memuliakan nama-Mu. (MZ)
Saya tertegur dan tersadar karena banyak hal-hal yang saya lakukan sama seperti "kucing," terutama dalam hal berdoa selama ini secara tidak sadar terjadi dalam kehidupan saya juga. (FP)
Bapa, terima kasih Tuhan buat segala sesuatu yang sudah Engkau berikan dalam hidup ini. Ajar aku untuk dapat hidup kudus buat Engkau sampai akhirnya nanti. Biarlah kehendak-Mu yang terjadi dalam hidup ini. Syukur, terima kasih Bapa. Haleluya, amin! (SF)
Seperti biasa, PU diawali dengan praise and worship yang dipimpin oleh Ce Vera. dengan alunan musik oleh Ko Aldo dan Ko Andre serta suara merdu Ce Delfy. Dengan pembicara Kak Florida Sitorus, kita diajak untuk mengenal lebih dalam mengenai teologi yang awalnya diperkenalkan oleh Bob Sjogren ini.
Anjing dan kucing adalah hewan kesayangan manusia, tetapi ada perbedaan besar yang mendasari pola pikir mereka. Anjing berkata, ”Kau memberiku makan, kau membelaiku, kau memberiku tempat, kau mengasihiku. kau pastilah tuanku.” Lain halnya dengan kucing, ia yang berkata, ”Kau memberiku makan, kau membelaiku, kau memberiku tempat, kau mengasihiku. Aku pastilah tuanmu.”
Perbedaan pola pikir ini sekaligus mencerminkan kehidupan Gereja saat ini. Gereja mulai dijangkiti satu penyakit yang perlahan-lahan mengaburkan Tubuh Kristus sendiri di mana kehidupan bergereja mulai berpusat pada kepentingan diri sendiri. Allah yang sejatinya merupakan pusat ibadah manusia mulai digantikan dengan diri manusia. Hal inilah yang mendasari lahirnya teologi kucing di mana manusia menganggap ”Akulah Tuhan.” Mungkin kita tidak secara langsung mengatakan ”Akulah tuhan” tetapi sadar atau tidak, kita sedang menerapkan sikap seekor kucing.
Sangat sulit membedakan mana yang menghidupi teologi anjing dan kucing dalam sebuah Gereja karena keduanya sama-sama berdoa, pergi ke gereja, saat teduh, bahkan sama-sama mencari Tuhan. Meskipun demikian, ada perbedaan sikap hati ”anjing” dan ”kucing,” yaitu pada motivasi keselamatan, jaminan keselamatan, ketaatan, waktu teduh, dan kehidupan sehari-hari. Kucing masuk surga dengan berjalan mundur membelakangi surga karena matanya terpaku pada ketakutannya pada neraka. Berbeda dengan anjing yang berlari menuju surga karena jatuh cinta pada Tuhan dan kemuliaan-Nya. Mengenai jaminan keselamatan, kucing yakin mereka anak Tuhan karena mereka telah menaikkan suatu doa menerima Kristus, sedangkan anjing yakin mereka anak Tuhan karena adanya kerinduan akan Tuhan di dalam hidup mereka. Dalam hal ketaatan, anjing ingin menaati Tuhan dan kucing ingin Tuhan menaati mereka. Saat melakukan waktu teduh, anjing berfokus bagaimana Tuhan mendapatkan lebih banyak kemuliaan melalui hidupnya, sedangkan kucing berfokus bagaimana hidupnya lebih banyak mendapat kenyamanan dari Tuhan.
Jika anjing mempelajari teologi (teo = Tuhan), kucing belajar Meologi (me = saya). Sebenarnya teologi kucing tidak sepenuhnya salah, hanya saja kurang lengkap. Jika sesuatu yang kurang lengkap lama-lama akan menjadi sesuatu yang tidak benar.
Ketika membahas teologi anjing dan kucing ini, Kak Florida memberikan banyak ilustrasi lain dalam membedakan sikap hati anjing dan kucing. Dalam hal berdoa misalnya. Anjing dan kucing sama-sama berdoa agar Tuhan memberkati gereja mereka, si kucing berdoa agar Tuhan menggerakkan hati orang kaya agar memberikan sumbangan materi untuk fasilitas baru sedangkan anjing berdoa agar Tuhan memampukan mereka menjangkau tempat-tempat terpencil. Ketika menghadapi masalah dengan sesama, kucing cenderung menyalahkan yang lain. Berbeda dengan anjing yang memilih menyelesaikan masalah dengan kepala dingin demi menghormati kemuliaan Tuhan. Begitu juga halnya ketika anjing dan kucing menghadapi pekerjaan yang tidak mereka senangi. Anjing akan bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan memberikan kesempatan baginya menjadi terang di tempat yang gelap, tetapi kucing hanya bisa menggerutu. Dalam hal berdoa, misalnya ketika anjing dan kucing berdoa untuk terhindar dari dosa seksual. Si kucing berdoa agar ia terhindar dosa seksual karena takut malu dan jatuh, bahkan seringkali dalam doanya ia menuding pihak lain. Namun berdoa agar ia terhinadr dari dosa seksual yang akan menodai kekudusan Tuhan. Ketika si kucing berdoa bagi anaknya, ia lebih cenderung mendoakan kenyamanan dan kepenuhan hidup anaknya. Anjing mendoakan untuk kekudusan hidup anaknya sesuai dengan yang Tuhan inginkan. Bagi kucing, pernikahan adalah untuk kebahagiaan sedangkan bagi anjing pernikahan untuk kekudusan.
Setiap contoh dan ilustrasi yang diberikan mengajak kita untuk memeriksa diri dan lebih serius dengan Tuhan. Pada akhir firman, kami diajak menyanyikan lagu ”Menyenangkan-Mu” sambil intropeksi, mengaku dosa, ataupun peka terhadap teguran, penguatan, maupun dorongan yang Tuhan berikan.
Mungkin tidak semua tentang teologi anjing dan kucing ini dapat didalami selama PU. Namun dalam waktu yang terbatas kami telah banyak disadarkan mengenai sikap hati yang salah dan hal itu merupakan suatu berkat yang luar biasa. Semoga penyadaran ini menjadi suatu langkah baru untuk lebih lagi mentuhankan Dia dalam kehidupan. Amin....
Reported by
Leni - Teknik Industri 2007
Berikut komentar/tanggapan/doa dari beberapa pendengar:
Aku rasa Teologi Kucing dan Anjing sangat bagus untuk pertumbuhan rohaniku. Aku sangat bersyukur bisa tahu akan teologi ini. Dengan kita tahu teologi ini, kita tahu dengan siapa kita bersekutu dan prioritas apa yang harus diutamakan. Dalam teologi ini Tuhan merupakan yang terutama dan poros dalam hidup (VT).
Bersyukur Allah berbicara pada malam ini. Bersyukur memiliki Allah yang begitu baik. Bersyukur memiliki Allah yang begitu setia. Bersyukur Dia begitu baik dan setia membawa kita untuk makin dekat mengenal Dia lebih dalam lagi, agar kita bisa lebih dekat lagi melihat betapa besarnya kemuliaan-Nya supaya nama Dia yang ditinggikan lebih dari siapa dan apapun juga termasuk diri kita.
Tuhan bantu kami pribadi lepas pribadi, agar memiliki hati seperti hati-Mu Tuhan. Buatlah kami lebih gelisah lagi bila saat ini masih seperti "seekor kucing," hancurkan kenyamanan kami ini ya Tuhan, biarlah nama-Mu yang selalu kami muliakan. Amin. (EP)
Yang saya dapatkan dari Theology Cat & Dog terutama tentang keluarga (Jaminan Keselamatan). Selama ini fokusnya adalah supaya Mama saya yang belum percaya dan menerima Kristus tidak menderita dan masuk neraka. Tapi ternyata lebih dari itu bagaimana Allah semakin dipermuliakan melalui hidupnya. (GZ)
Trims buat pengetahuan "Teologi Kucing Anjing" yang sudah diberikan. Saya jadi makin tahu seberapa jauh saya ingin mengenal Tuhan. Melalui pembelajaran tadi, saya ingin mengubah cara hidup saya, bagaimana saya selama ini menyembah Dia, semua hal yang ada pada diri saya, saya ingin berubah karena Dia. Karena Dia yang sudah membeirkan diri untuk saya. Mulai malam ini saya ingin memberikan diri saya seutuhnya hanya demi memuliakan nama-Nya. "I wanna be a 'good DOG! =)" (IB)
Dari penyampaian teologi kucing dan anjing saya mulai menyadari bahwa fokus saat teduh saya sudah beralih. Saya membaca firman tidak lagi karena kerinduan untuk mengenal pribadi Tuhan yang luar biasa. Masih banyak mujizat yang belum saya alami. Dan mulai sekarang, saya ingin makin mengenal Allah yang luar biasa tersebut dan mengalami mujizat-mujizat-Nya. (MP)
Saya ditegur bahwa selama ini saya masih sering menomorsekiankan Tuhan. Saya lebih mendahulukan apa yang ingin saya lakukan. Saya merasa bahwa Tuhan itu baik, dan saya tahu bahwa Tuhan itu maha pengampun, sehingga saya merasa bahwa Tuhan pasti mengerti. Saya tidak sadar bahwa saya meminta Tuhan untuk mengerti saya, bukannya saya yang mengerti Tuhan. (MJ)
Hanya minta doa berkat aja hehehe... Tapi kadang juga doain mereka yang lum ngenal Tuhan. Tiap minggu udah ditempa Firman Tuhan koq hehe... Ternyata keputusanku ikut PMK hari ini tepat, aku jadi tahu diriku hehe... (sebenernya hari ini diajak temen pergi... ^^) (CF)
Aku bersyukur 1x lagi diingatkan apa yang menjadi kehendak-Mu. Berikanlah aku hati yang selalu terarah pada-Mu, sehingga tiap harinya aku semakin memuliakan-Mu. Praise to U Lord, all the time... (LZ)
Ya Tuhan, betapa aku bersyukur pada-Mu mengenai penjelasan teologi anjing dan kucing. Selama ini aku kurang membagikan waktu sama Tuhan dan kurang bergantung penuh sama Tuhan saat aku sedang lemah. Terima kasih ya Tuhan ajaran yang diberikan lewat penjelasan teologi anjing dan kucing. (JO)
Ajarku berharap pada-Mu. Rencana-Mu yang terbaik bagiku. Bukan kehendakku, hanya kehendak-Mu terjadi dalam hidupku. (OLZ)
Agar kita tidak hanya bersyukur, tetapi memikirkan apa yang TUHAN ingin kita perbuat. Agar kita tidak berdoa apa yang kita inginkan tapi apa yang Tuhan inginkan. Agar kita dalam hidup dapat memuliakan dan memusatkan diri pada TUHAN, bukan pada berkat-berkat-Nya. (EB)
Saya mendapatkan sesuatu yang baru. Ternyat hidup ini selalu berjalan antara Allah dan manusia. Suatu teguran untuk aku taat dan lebih menghargai apa yang diberikan secara bersamaan. (BJ)
Melalui firman ini saya dibukakan mengenai bagaimana kita memperlakukan Tuhan kita... yang selama ini saya salah memperlakukan Tuhan (teologi kucing). Terima kasih buat Firman Tuhan ini. (EZ)
Dari khotbah tadi aku mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dalam hidupku. Selama ini aku seperti kucing, yang selalu ingin dilayani seperti raja. Selalu menduakan Tuhan Yesus. Dari khotbah tadi aku ingin mengubahkan caraku. Aku ingin mencari Tuhan Yesus dan mengenal lebih lebih lagi... seperti orang kehausan dalam firman Tuhan. (OZ)
Ya Tuhan, terima kasih Engkau telah menyertai kami selama ini walaupun kami hanya mementingkan diri kami dalam setiap rencana kami. Hanya memikirkan diri kami sendiri saja tanpa memikirkan kemuliaan-Mu Tuhan. Bantulah kami sekarang Tuhan untuk memuliakan-Mu bukan untuk diri kami saja, bukan keluarga, teman, amun juga untuk-Mu. Bantulah agar setiap perbuatan kami sesuai dengan rencana-Mu dan kehendak-Mu. Atas nama Yesus Kristus dan kemuliaan-Nya. Amin. (UP)
Ku bersyukur s'bab Kau setia. Ku memuji-Mu karena Kau sangat baik. Mulialah nama-Mu, kutinggikan, kuagungkan seumur hidupku. Di tangan-Mu ini janji segenap hidup untuk-Mu. Kau mengatur jalan hidupku, ku milik-Mu s'lamanya. (EJ)
Selama ini sudah banyak disinggung untuk berpusat pada Allah, misalnya saja saat tema Paskah, Jin Yesus. Namun ternyata aku masih berpusat pada diri sendiri, tersadarkan bahwa aku tuh sering berdoa dan taat pada Tuhan saat ada maunya. Memang sudah banyak kemajuan dan teguran dari Tuhan yang membuatku lebih bertanggung jawab dengan hidup, tapi tadi aku sadar kalau aku masih belum sepenuhnya jatuh cinta dan mentuhankan Tuhan. Buktinya lebih banyak tanda-tanda kucing dari pada anjing. Bersyukur Tuhan sadarkan dan tegur aku. Dan aku ingin berdoa agar aku bisa memiliki hati anjing yang benar-benar jatuh cinta pada kemuliaan Tuhan. (NN)
Sebelumnya saya merasa hidup saya baik-baik saja, cara berdoa, saat teduh, beribadah. Tapi saya diingatkan bahwa selama ini yang saja kejar adalah hormat dan kemuliaan saya dan bukan untuk Tuhan. Malam ini saya akan mulai berbalik haluan, mencari Tuhan, memuliakan Tuhan, jalan buat Tuhan dan melakukan segalanya untuk kemuliaan Tuhan. (OF)
Pelajaran yang di dapat: agar dapat lebih dekat dengan-Nya, lebih mengenal-Nya, tidak hanya terfokus pada kesenangan dan permasalahanku pribadi, tapi lebih ke rencana dan kehendak Allah yang terdapat di dalam-Nya. Teguran yang di dapat: saya mengakui jika selama ini cara pandang hidup, dan doa saya lebih banyak mengarah ke teologi kucing. Namun dengan pelajaran yang saya dapatkan pada hari ini mata hati saya dapat terbuka. Ternyata selama ini saya masih belum mengenal-Nya dengan lebih dekat dan belum bersungguh-sungguh memuliakan-Nya. Firman Tuhan malem ini menyadarkan aku kalo selama ini aku ternyata masih fokus pada diri sendiri, bukan pada Tuhan. Aku masih spt "teologi kucing." Malam ini Tuhan menegurku dan Tuhan menyuruhkan berubah, dan aku mau berubah!! (DB)
Tuhan aku malu, ternyata selama ini aku seperti 'kucing' yang cuma mau dilayani oleh-Mu. Aku berdoa untuk kebutuhanku, aku saat teduh untuk ketenangan pikiranku, aku cari firman dari Alkitab yang sesuai dengan kesukaanku. Terima kasih untuk hari ini Tuhan, hari istimewa yang boleh membawa satu pernyataan untuk tujuan hidupku. Biarlah aku boleh berproses untuk memiliki hati 'seekor anjing' yang melihat Engkau sebagai TUHAN yang adalah Tuanku. Punya alasan yang mulia untuk hidup ini, yaitu untuk mengejar persekutuan dengan-Mu selalu. (WB)
Tuhan terima kasih atas peringatan-Mu buat saya tentang arti doa yang tidak egois dan bagaimana saya sadar selama ini datang dalam hadirat-Mu hanya mencari kepuasan akan berkat-Mu. Sekarang saya lebih lagi datang dalam hadirat-Mu untuk tahu kehendak-Mu dan kemuliaan-Mu boleh dimuliakan dalam kehidupan kami. (BT)
Dari teologi kucing dan anjing ini saya dapat banyak terguran dan banyak pandangan/cara berpikir saya yang diubahkan. Sungguh menyedihkan saat menyadari bahwa dalam banyak hal saya masih menjadikan diri saya sebagai fokus utama. Dari firman hari ini, saya mau semakin hari semakin kenal Tuhan. Saya mau DIA yang jadi fokus utama dalam hidup saya. Saya mau kehendak-Nya aja yang terjadi, bukan kehendak saya yang terjadi. Dan kemuliaan-Nya semakin nyata dalam hidup saya. (SB)
Terima kasih Tuhan untuk menunjukkan betapa jauhnya hidupku dari yang Kau mau. Terima kasih malam ini Engkau masih berkenan memberiku kesempatan untuk kembali pada-Mu. Kepenuhan hidupku hanyalah ketika aku memuliakan nama-Mu. (MZ)
Saya tertegur dan tersadar karena banyak hal-hal yang saya lakukan sama seperti "kucing," terutama dalam hal berdoa selama ini secara tidak sadar terjadi dalam kehidupan saya juga. (FP)
Bapa, terima kasih Tuhan buat segala sesuatu yang sudah Engkau berikan dalam hidup ini. Ajar aku untuk dapat hidup kudus buat Engkau sampai akhirnya nanti. Biarlah kehendak-Mu yang terjadi dalam hidup ini. Syukur, terima kasih Bapa. Haleluya, amin! (SF)
1 comment:
S'gala pujian bagi Tuhan
Hanya Tuhan layak disembah
Tak seorangpun layak megahkan diri
Kemuliaan hanyalah kepada Tuhan
S'gala pujian bagi Tuhan..!!!
tapi namaku salah tulis tuh..
Forida gak pake 'l'..:)
Post a Comment