11 February 2008

PU - Awal Yang Luar Biasa


Dalam perlombaan F1, GP, lari, renang, dkknya saat "start" merupakan saat yang sangat menentukan. Hal yang sama juga berlaku ketika seseorang akan membangun rumah: rancangan awal, struktur dan kualitas fondasi sangat menentukan kualitas rumah yang akan dibangun di atasnya. Demikian juga dalam perlombaan hidup tahun 2008 ini, dibutuhkan satu awal yang luar biasa agar tahun ini sungguh-sungguh menjadi tahun yang luar biasa di hadapan TUHAN dan manusia! Tapi kenyataannya untuk dapat memompa semangat setinggi-tingginya bukanlah suatu hal yang mudah. Mengapa demikian? Mari kita temukan penyebabnya.

Pentingnya suatu akhir.
Awal yang luar biasa tidak akan pernah terjadi tanpa kejelasan suatu akhir, yaitu garis finish. Memasuki garis finish pada urutan pertama merupakan suatu simbol suatu akhir yang luar biasa. Di balik itu terdapat pengakuan, nama besar, gengsi, ketenaran, promosi, hadiah jutaan dollar, dst. Kejelasan suatu akhir akan senantiasa berbanding lurus dengan usaha/proses yang dijalani. Semakin jelas dan yakin akan akhir yang hendak dicapai, maka semakin besar usaha dan pengorbanan yang dilakukan. Sebagai contoh, setiap tahunnya semua tim yang berlaga dalam F1 rela menghabiskan jutaan dollar Amerika untuk terus menerus melakukan riset, pengujian, seleksi, evaluasi, promosi, latihan, dst (misalnya lihat di sini: http://www.dpcars.net/dp1test/df.htm). Demikian juga halnya dengan setiap orang yang namanya sudah terdaftar untuk mengikuti olimpiade 2008 di China bulan Agustus nanti. Sekarang ini mereka pasti sedang terus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mereka akan memberi diri sepenuhnya "diatur" oleh sang pelatih dan manajer, mulai dari kapan mereka harus istirahat, berapa jam setiap hari yang harus digunakan untuk latihan, dan makanan dan minuman apa yang boleh dan tidak. Semua kegiatan atau rencana-rencana lain harus disesuaikan supaya tidak mengganggu jadwal latihan. Perhatikan, Olimpiade 2008 nya belum ada. Dan dari tiap-tiap cabang olah raga hanya memperebutkan satu medali emas. Tapi "iman" setiap calon peserta dari belahan dunia manapun sudah sedemikian teguhnya yakin harus mendapatkan medali emas. "Iman" itu menghasilkan disiplin pribadi dan pengorbanan yang luar biasa. Mereka mau melakukan apa saja asal itu menunjang langkah merebut medali emas olimpiade. Studi mereka, pekerjaan mereka, teman-teman mereka, mereka jadikan sarana untuk mencapai tujuan itu. Kalau mereka harus masuk TC (training center) selama beberapa bulan, mereka akan dengan rela mengorbankan kebersamaan dengan orang tua atau pacar. Semuanya itu tepat seperti yang dikatakan Paulus, "Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, ..." (1Kor 9:25). Hidup mereka 'klop,' konsisten dengan yang mereka "imani" meskipun mereka belum menerimanya! Hasil akhir yang belum terlihat itu telah mengerjakan dan mengubahkan hidup mereka begitu rupa! Setiap hari menjadi satu awal yang baru yang tidak boleh disia-siakan!

Akhir yang mulia.
Dari 1Kor 9:25 di atas, Paulus selanjutnya mengatakan "... tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak." Dan pada bagian lain, "Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. (8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, (9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. (12) Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. (13) Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, (14) dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Fil 3:7-14 )
Hidup Paulus "klop," konsisten dengan yang dia imani, sehingga hidupnya sungguh habis-habisan digunakan sepenuhnya untuk mendapatkan mahkota yang kekal, jauh melebihi jutaan keping medali emas olimpiade, yaitu memenuhi panggilan surgawi: tinggal bersama dengan ALLAH Semesta Alam. Ibrani pasal 11 mendaftarkan nama-nama orang yang meresponi panggilan Yang Mahatinggi: mereka melihat dengan mata iman yang tajam akan "suatu akhir" yang luar biasa bersama ALLAH sehingga tawaran apapun yang ada di dunia ini tidak akan menggoyahkan iman mereka. Demikian juga halnya dengan bapa-bapa gereja, jutaan martir, dan semua orang yang percaya dan menerima Kristus yang akan datang untuk kedua kalinya: hidup mereka tidak sama lagi. Tepat seperti yang perumpamaan Tuhan YESUS tentang orang yang menemukan harta yang terpendam dan tentang pedagang mutiara (Mat 13:44-45) mereka menjadi sekumpulan orang yang bersemboyankan "hidup adalah KRISTUS dan mati adalah keuntungan." Suatu semboyan yang normal dan sewajarnya jika seseorang sungguh-sungguh percaya dan menaruh harap pada KRISTUS yang disaksikan Alkitab. "Ia [KRISTUS] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, (16) karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. (17) Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. (18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. (Kol 1:15-18)" Ketika seseorang sungguh-sungguh mempercayai keutamaan KRISTUS sebagaimana disaksikan ayat-ayat tersebut, masih mungkinkah ia sembarangan menjalani hari-hari bersama-Nya? Tidak mungkin! Kecuali yang ia percayai adalah kristus yang lain: yang jinak, gampangan, murahan, yang mengemis agar kita percaya padanya, yang mau menuruti segala yang kita inginkan.

Respon kita.
Olimpiade di Turin tahun 2006 yang lalu diikuti 2508 atlit. Mereka harus berjuang memperebutkan 84 medali emas, 84 medali perak dan 84 medali perunggu. Di luar kelompok atlit ini ada 80 komite nasional, 18.000 sukarelawan, 2.688 jurnalis, agensi, dan fotografer, serta 6.720 radio dan TV. Di luarnya lagi ada ratusan ribu bahkan jutaan polisi dan pasukan pengamanan, petugas kebersihan, agen-agen pemerintah, para pembuat seragam, laundry, para pembuat dan penjual souvernir, para penjual makanan, para pemilik, manajer, dan pelayan hotel. Dan di luarnya lagi ada milyaran orang yang tak ambil pusing dengan Olimpiade.

Saya rasa, natur Kerajaan Allah saat ini mirip dengan even olimpiade di mana terdapat 3 lingkaran keterlibatan. Lingkaran keterlibatan pertama berupa milyaran orang yang tidak tahu tentang even ini dan mereka yang tahu tetapi tidak ambil perduli. Kondisi ini identik dengan milyaran orang yang belum pernah mendengar Injil ditambah dengan mereka yang pernah mendengarnya tetapi tidak perduli. Mereka sama sekali tidak terlibat. So, suatu saat nanti, ketika KRISTUS datang untuk kedua kalinya, mereka akan mendapatkan apa yang mereka investasikan seumur hidup mereka: sama sekali tidak terlibat dengan kekekalan bersama DIA.

Lingkaran keterlibatan kedua berupa kumpulan jutaan orang terlibat dengan olimpiade ini, baik secara langsung atau tidak, baik karena rela maupun karena terpaksa (karena tugas). Tapi mereka sama sekali tidak ikut berlomba. Mereka tidak memperdulikan siapa yang menang dan kalah. Kalaupun ada yang memperdulikannya itu semata-mata karena mereka sedang bertaruh atau karena keinginan/fanatisme mereka sendiri. Mereka tidak ikut merasakan kerasnya latihan dan perjuangan di arena. "Pengorbanan" mereka hanyalah kesediaan membeli tiket dan setelah itu merasa berhak menuntut ini itu. Sehingga tidak mengherankan apabila dukungan dan pujian dapat serta merta berubah jadi hujatan dan umpatan ketika atlit yang mereka jagokan tidak seperti yang mereka harapkan. Mereka hanya memanfaatkan even ini untuk bersenang-senang atau mencari penghasilan tambahan. Bukankah kondisi ini mirip dengan gereja/persekutuan/praise-center saat ini? Ada jutaan orang datang beribadah hanya untuk bersenang-senang dan mencari "penghasilan tambahan." Baru berkorban sedikit untuk TUHAN sudah merasa berhak menuntut ini itu dan terima jadi. Hanya mau jadi penonton dan kritikus tanpa pernah mau memberi diri sendiri terlibat. Mereka memiliki sejuta alasan untuk menolak untuk secara langsung mempertanggungjawabkan hidup dalam arena kehidupan yang TUHAN sedang berikan. Semboyan paten hidup mereka, "Aku dan semua milikku lebih penting dari TUHAN. Titik!" So, suatu saat nanti, ketika KRISTUS datang untuk kedua kalinya, mereka akan mendapatkan apa yang mereka investasikan seumur hidup mereka: selama-lamanya bersama dengan si aku yang membusuk dan semua milikku yang musnah, yaitu selama-lamanya terpisah bersama DIA.

Dan terakhir, lingkaran keterlibatan ketiga berupa kumpulan atlit dan para pelatih. Mereka adalah orang yang menyerahkan seluruh hidupnya untuk merebut medali olimpiade at all cost! Mereka adalah orang-orang yang mencapai garis finish. Meski mungkin tidak menjadi yang pertama, tetapi mereka sudah sudah memberikan yang terbaik yang dapat mereka berikan. Mereka sudah mendisplin diri dan tunduk pada semua peraturan yang ada. Bukankah ini serupa dengan Kristus ketika Ia berkata, "Sudah selesai" (Yoh 19:30)? Bukankah ini juga serupa dengan Paulus ketika ia berkata, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman…” (2Tim 4:7 )? Penulis kitab Ibrani juga mendaftarkan "para atlit" ini dalam Ibrani 11, di mana karena iman mereka pada "Medali Termulia" (baca: ALLAH sendiri), mereka menyerahkan seluruh hidup mereka. Mereka adalah orang-orang yang sudah berjuang dan berhasil menerobos masuk ke pintu yang sesak itu (Mat 7:13). Mereka adalah orang-orang yang terus berbuat kebenaran... terus menguduskan dirinya... [dan ] mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu(Wah 22:11-15). So, suatu saat nanti, ketika KRISTUS datang untuk kedua kalinya, mereka akan mendapatkan apa yang mereka investasikan seumur hidup mereka: KRISTUS yang menyambut mereka, "masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu."

Penutup.
Bagaimana tahun ini dapat menjadi tahun yang luar biasa?
Kita mengawalinya dengan luar biasa.
Bagaimana kita dapat mengawalinya dengan luar biasa?
Kita harus melihat akhir yang luar biasa.
Bagaimana kita dapat melihat akhir yang luar biasa?
Kita harus memilih akhir yang mulia.
Bagaimana kita dapat memilih akhir yang mulia?
Kita harus percaya dan tunduk sepenuhnya pada Sang Raja Mulia, KRISTUS.
Bagaimana kita dapat percaya dan tunduk sepenuhnya?
Kita harus berada di lingkaran keterlibatan ketiga: percaya dan mempercayakan hidup pada KRISTUS yang disaksikan Alkitab (KRISTUS yang layak diutamakan, dihormati, disembah, diagungkan, ditinggikan, dikasihi, dan ditaati).

Ya ROH KUDUS, Engkau mengenal dan mengetahui setiap hati kami.
Terangi dan celikkanlah mata hati kami yang sudah dibutakan oleh kemilau dunia yang suram ini...
Mampukan kami dengan mata iman memandang kemuliaan KRISTUS yang tiada terkira itu...
KRISTUS yang kudus, kasihanilah kami, bisikkanlah "Efata!"


Ditulis oleh Welly Chan



_______________________________________________
Hari dan tanggal: Kamis, 31 Januari 2008
Lokasi: Lantai 2 HT.

No comments: